Bab 12
Pengertian Bisnis
Internasioanal
Ball ,McCulloch,Frantz,Geringer,Minor(2006)
• Bisnis yang kegiatannya melampaui batas Negara.
• Definisi tersebut mencakup perdagangan internasional. pemanufakturan di luar negeri juga industri jasa di berbagai bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi,perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.
Charles WH Hill (2008)
• Perusahaan yang terlibat dalam perdagangan maupun investasi internasional
Daniels, Radebaugh & Sullivan (2004)
• Semua transaksi komersial baik oleh swasta maupun pemerintah diantara dua negara atau lebih
Ricky W. Griffin & Michael W. Pustay
* Bisnis Internasional meliputi transaksi bisnis antara pihak-pihak dari lebih daripada satu Negara.
Drs. T. May Rudy, S.H., MIR., M.Sc
* Bisnis Internasional menyangkut segala macam transaksi bisnis diantara dua Negara atau lebih, dengan mencakup baik kegiatan antar Pemerintah maupun perusahaan.
Karakteristik yang membedakan bisnis internasional dan domestik adalah bisnis internasional melibatkan aktivitas yang melintas batas .
Hal ini berarti menjalankan bisnis internasional lebih rumit karena
- Negara-negara mempunyai ciri khas
- Masalah yang dihadapi lebih komplek
- Bisnis Internasional harus mampu bekerja dengan berbagai kendala perdagangan dan investasi yang ditetapkan suatu pemerintah
- Transaksi internasional melibatkan perubahan mata uang
Sebutan perusahaan yang melakukan bisnis Internasional
*Perusahaan multidomestik :
• Menjalankan bisnis melalui beberapa unit/perusahaan lokal di luar negeri
• Sebuah organisasi dengan cabang di banyak negara,merumuskan strategi
bisnis nya sendiri berdasarkan perbedaan dasar yang dipahami
*Perusahaan global ;
• Organisasi yang berupaya untuk membakukan dan memadukan
operasi di seluruh dunia dalam semua bidang fungsional.
Mengapa perlu mempelajari Bisnis Internasional?
Menurut Ricky W. Griffin & Michael W. Pustay
Ø Pertama, hampir semua organisasi besar akan punya usaha-usaha internasional atau dipengaruhi perekonomian global.
Ø Kedua, mungkin pada akhirnya akan bekerja di suatu perusahaan yang dimiliki korporasi yang berkantor pusat di Negara lainnya.
Ø Ketiga, adalah untuk mengimbangi langkah para pesaing pada masa mendatang.
Ø Keempat, untuk tetap mengikuti perkembangan teknik dan sarana mutakhir, yang banyak diantaranya dikembangkan di luar Amerika Utara. Yang terakhir, adalah untuk mendapatkan pemahaman Budaya
Berikut beberapa
alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa :
1. Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
1. Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara Negara-negara yang lain.
b. Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara Negara-negara yang lain
c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya
· Keunggulan absolute (absolute advantage)
Suatu
negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang
monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini
akan dapat dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk
tersebut sehingga negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada
umumnya disebabkan karena kondisi alam yang dimilikinya, misalnya hasil
tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian dan sebagainya. Disamping kondisi
alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh dari suatu negara yang mampu
untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di antara negara-negara
lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung lama
karena kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih
efisien dan ongkos yang lebih murah.
·
Keunggulan komperatif (comparative
advantage)
Konsep
Keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak
terdapat dalam bisnis Internasional. Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara
memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan
dengan negara lain.
Kemampuan
yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam
berbagai bentuk yaitu :
a. Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.
b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.
c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.
d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.
e. Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun transportasi.
Suatu negara pada
umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan mengekspor komoditi yang
mana dia memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan kemudian mengimpor
komoditi yang mana mereka memiliki keunggulan komparatif yang terjelek atau
kelemahan yang terbesar. Konsep tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas dan
nyata apabila kita mencoba untuk menelaah neraca perdagangan negara kita
(Indonesia) misalnya. Dari neraca perdagangan itu kita dapat melihat komoditi
apa yang kita ekspor adalah komoditi yang memiliki keunggulan komparatif bagi
Indonesia dan yang kita impor adalah yang keunggulan komparatif kita paling
lemah.
2 Pertimbangan pengembangan bisnis
2 Pertimbangan pengembangan bisnis
Perusahaan
yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di dalam negeri
seringkali lalu mencoba untuk mengembangkan pasarnya ke luar negeri.
Hal ini akan
menimbulkan beberapa pertimbangan yang mendorong mengapa suatu perusahaan
melaksanakan atau terjun ke bisnis internasional tersebut :
a. Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu perusahaan
b. Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan bahkan mungkin sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri justru sedang berkembang (growth)
c. Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam katimbang persaingan terhadap produk tersebut di luar negeri
d. Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri)
e. Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestic
Tujuan Bisnis Internasional
* Perluasan penjualan (Sales Expansion)
* Mendekati sumber (Resource Acquistion)
* Diversifikasi
(penganekaragaman)
* Alih Teknologi
Faktor yang menunjang
Bisnis Internasional
# Ilmu Hukum
# Ilmu sejarah
Bisa ditinjau dari bangsa atau
keturunan misalnya: Inggris mengutamakan Negara-negara persemakmuran untuk
investasi daripada Negara lain
# Ilmu Geografi
# Ilmu Kebudayaan
Tujuan –faktor pengaruh, misalnya Budaya Indonesia baik orang atau pekerjaan yang terkesan malas, suka kendaraan besar (station-wagon) dan lain sebagainya
Tujuan –faktor pengaruh, misalnya Budaya Indonesia baik orang atau pekerjaan yang terkesan malas, suka kendaraan besar (station-wagon) dan lain sebagainya
# Ilmu Ekonomi
Yang ditinjau kondisi
perekonomian dan GNP.
Misalnya :
* Negara maju (Develoved Country) GNP > (lebih besar dari) – US $ 10.000
* Negara berkembang (Developping Country) GNP < (lebih kecil dari) – US $ 8.000
Sistem Ekonomi Sosialis – Centrally Planned Economic, contohnya Negara Rusia, Korea Utara, Kuba.
Sistem Ekonomi Kapitalis – Market Economy
Misalnya :
* Negara maju (Develoved Country) GNP > (lebih besar dari) – US $ 10.000
* Negara berkembang (Developping Country) GNP < (lebih kecil dari) – US $ 8.000
Sistem Ekonomi Sosialis – Centrally Planned Economic, contohnya Negara Rusia, Korea Utara, Kuba.
Sistem Ekonomi Kapitalis – Market Economy
# Ilmu Politik
Hubungan Politik
dengan negara-negara lain akan menjalin lancarnya bisnis/perdagangan
internasional. Pemahaman terhadap sistem politik, misalnya besar kecilnya
pengaruh militer, partai politik yang dominan peran pemerintah terhadap sektor
swasta, dan lain sebagainnya.
# Sarana Operasional
(Aktivitas-aktivitas Bisnis Internasional)
Impor adalah membeli
produk-produk yang dibuat di negara-negara lain untuk dijual atau digunakan
kembali di negara sendiri seseorang
~ Ekspor
Ekspor adalah menjual
produk-produk yang dibuat di negara sendiri seseorang untuk digunakan atau
dijual kembali di negara-negara lain.
~ Transportasi/Pariwisata
Pelayanan angkutan
dan penyediaan objek-objek pariwisata adalah sebagian bisnis internasional
khususnya yang ditujukan untuk menjaring wisatawan asing.
~ Investasi Langsung
Penanaman modal yang dilakukan dengan membangun
pabrik-pabrik serta menghasilkan produk-produk.
Hakikat
Bisnis Internasional
Seperti
tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang
dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini
merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang
dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang sering disebut sebagai
Bisnis Internasional (International Trade). Dilain pihak transaksi bisnis itu
dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain atau
individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International
Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai
Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian.
Jadi kita dapat membedakan
adanya dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu
* Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”. Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca Perdagangan atau Devisit Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara tersebut sering disebut sebagai “NERACA PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka Negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi PENGURANGAN DEVISA NEGARA.
* Pemasaran Internasional ( Internasional Marketing)
Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai
Bisnis Internasional (International Busines) merupakan keadaan dimana suatu
perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara lain,
perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional
ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar
negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari
hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor
impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan
pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang
dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa.
Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat
ditempuh dengan berbagai cara antara lain :
– Licencing
– Franchising
– Management Contracting
– Marketing in Home Country by Host Country
– Joint Venturing
– Multinational Coporation (MNC)
Semua
bentuk transaksi internasional tersebut diatas akan memerlukan transaksi
pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home
Country harus membayar sedangkan pengirim atau Host Country akan memperoleh
pembayaran fee tersebut.
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang berbeda.
Disamping
itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta
lebih progresif dari pada perdagangan internasional.
TAHAP-TAHAP DALAM
MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi.
Adapun tahap tersebut
secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Dalam
rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada
umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan
ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya
kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan
kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
Ø EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah
hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin
lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai
pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi
perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri
sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak
seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu
dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan
tahap pertama tadi disebut tahap pembelian
Ø PENJUAlAN LISENSI (LICENSING)
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
Tahap
berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu
negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi
lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi,
resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu
bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering
dikenal sebagai bentuk “Franchising”. Dalam hal bentuk Franchise ini maka
perusahaan yang menerima disebut sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan
pemberi disebut sebagai “Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi
jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre
dan sebagainya.
HAMBATAN DALAM
MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Melaksanakan bisnis
internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar
domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering
kai menghambat terlaksannya transaksi bisnis internasional. Disamping itu
kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri
sendiri.
Oleh karena itu maka
terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu
1. Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
2. Perbedaan bahasa, social budaya/cultural
3. Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
4. Hambatan operasional
*PERBEDAAN BAHASA,
SOSIAL BUDAYA / KULTURAL
Perbedaan dalam hal
bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal
ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik
bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan
bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat
ini semakin berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris.
Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus
diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu bahasa
tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja dengan kata yang sama
dengan bahasa yang lain. Bahkan suatu merek dagang atau nama produk pun dapat
memiliki arti yang lain dan sangat negatif bagi suatu negara tertentu. Sebagai
contoh pabrik mobil Chevrolet yang memberikan nama suatu jenis mobilnya dengan
nama “Chevrolet’s Nova”, pada hal di negara Spanyol kata “No Va” berarti “tidak
dapat berjalan”. Oleh karena itu maka sangat sulit untuk memasarkan produk
tersebut di negara Spanyol tersebut.
Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun kebiasaan juga perlu diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau mendekati wanita bila membeli di supermarket, sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa barang-barang yang berupa alat-alat kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita, sebab tidak akan didekati oleh pembeli pria.
Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun kebiasaan juga perlu diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau mendekati wanita bila membeli di supermarket, sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa barang-barang yang berupa alat-alat kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita, sebab tidak akan didekati oleh pembeli pria.
*HAMBATAN POLITIK,
HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN
Hubungan politik yang
kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan
terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang
ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan
negara-negara Komunis.
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi.
Lebih dan itu undang-undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya bisnis Internasional, misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi, begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi.
Lebih dan itu undang-undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya bisnis Internasional, misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi, begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.
* HAMBATAN OPERASIONAL
Hambatan perdagangan
atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yakni
transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara
yang satu ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk
dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal
laut yang reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan
atau ekspedisi kapal laut untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal.
Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa kapal pengangkutnya
hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya lalu mahal, maka kembalinya
kapal tersebut dati negara tujuan itu akan menjadi kosong. Perjalan kapal
kosong di samudera luas akan sangat membahayakan bagi keselamatan kapal itu
sendiri.
PERUSAHAAN
MULTINASIONAL
> Pengertian Perusahaan Multinasional
Perusahaan Multinasional atau Multinational Corporation (MNC) merupakan aktor utama dalam bisnis internasional. Jenis perusahaan ini pada saat sekarang memegang peranan yang penting untuk transaksi internasional.
> BENTUK BADAN HUKUM
Bentuk badan hukum MNC
menurut Sumantoro (1987) dapat dibedakkan menjadi 5, yaaitu:
• Perusahaan Cabang
Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Perusahaan Multinasional induknya.
• Perusahaan Subsidiary
Merupakan anak perusahaan yang berbadan hukum sendiri. Saham sepenuhnya milik induknya.
• Perusahaan Patungan
Merupakan perusahaan yang sahamnya dimilik dua atau lebih perusahaan sebagai partner.
• Perusahaan Go Public
Merupakan perusahaan yang berkedudukan lokal dan sebagian sahamnya dipegang oleh masyarakat.
Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Perusahaan Multinasional induknya.
• Perusahaan Subsidiary
Merupakan anak perusahaan yang berbadan hukum sendiri. Saham sepenuhnya milik induknya.
• Perusahaan Patungan
Merupakan perusahaan yang sahamnya dimilik dua atau lebih perusahaan sebagai partner.
• Perusahaan Go Public
Merupakan perusahaan yang berkedudukan lokal dan sebagian sahamnya dipegang oleh masyarakat.
Sumber :
·
Anaroga,
Pandji, Perusahaan Multinasional dan Penanaman Modal Asing, Pustaka Jaya,
1994.
1994.
Sangat berguna terima kasih
BalasHapusMy blog