Senin,
12 Januari 2015 | 16:55 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pertamina (Persero)
memperkirakan harga premium pada 1 Februari 2015 bakal turun hingga di bawah Rp
7.000 per liter. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang di
Jakarta, Senin (12/1/2015), mengatakan, harga minyak terus mengalami penurunan.
"Dengan
kecenderungan harga yang ada, premium bisa turun lebih dari Rp 600 per liter
atau menjadi di bawah Rp 7.000 per liter," kata Ahmad seperti dikutip Antara.
Menurut
dia, sejak 25 Desember 2014, harga minyak sekitar 50 dollar AS per barrel dan
produk BBM di Singapura sesuai patokan Platt's (MOPS) sekitar 60 dollar per
barrel.
"Setiap
penurunan MOPS sebesar satu dollar per barrel, harga BBM bisa turun Rp 50.
Tapi, tergantung pergerakan kursnya," tuturnya.
Sesuai
Peraturan Menteri No 39 Tahun 2014, pemerintah per 1 Januari 2015 menurunkan
harga premium dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600 per liter. Harga premium tersebut
sudah sesuai pasar.
Perhitungan
harga tersebut mengacu MOPS sebesar 73 dollar AS per barrel dan kurs Rp 12.380
per dollar pada periode 25 November-24 Desember 2014. Selanjutnya pemerintah
akan mengevaluasi harga premium setiap bulan sekali.
Harga
premium per 1 Februari 2015 akan memakai asumsi MOPS dan kurs periode 25
Desember 2014 hingga 24 Januari 2015.
Ahmad
memperkirakan, harga minyak akan mulai mengalami kenaikan pada Maret 2015.
"Namun,
kami perkirakan kenaikan masih di bawah 70 dollar per barrel," ujarnya.
Pelaksana
Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM Naryanto Wagimin mengatakan, harga BBM pada
1 Februari 2015 akan mengalami penurunan menyusul penurunan harga minyak.
Namun,
lanjutnya, pihaknya masih menunggu perkembangan MOPS dan kurs hingga 24
Februari 2015 untuk menetapkan harga BBM-nya.
"Tunggu
saja," katanya.
Tanggapan
:
Menurut
saya,walaupun masih menunggu perkembangan MOPS dan kurs dengan benar tidaknya
turunnya harga premium membuat banyak kalangan rakyat menengah sampai rakya
kebawah senang. Dengan turunnya harga premium membuat rakyat lega, karena pada
saat harga premium naik semua kebutuhan pokok pun ikut naik tajam, mungkin
dengan adanya harga premium turun harga bahan pokok juga bisa turun. Dan bisa
membuat pengeluran para rakyat bisa berkurang. Dan kemudian juga bisa disusul
juga turunnya harga minyak tanah. Ya kita tunggu saja nanti bulan feberuari
seperti apa?
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar